Macam Macam Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
Pengertian Pesawat Sederhana Setiap hari kamu pasti selalu melakukan
usaha. Ada yang mudah dan ada pula yang sulit. Oleh karena itu,
kadang-kadang kamu memerlukan suatu alat sederhana yang dapat membantumu
melakukan usaha. Alat itu disebut dengan pesawat sederhana. Misalnya,
kamu akan menancapkan paku pada kayu, tentu akan sulit tanpa palu.
Begitu pula ketika kamu akan membuka baut, akan kesulitan apabila tanpa
bantuan kunci pembukanya. Pesawat sederhana banyak sekali jenisnya dan
semuanya dibuat untuk memudahkan kamu melakukan usaha. Prinsip kerja
pesawat sederhana dikelompokkan menjadi beberapa bagian, di antaranya
tuas, katrol, dan bidang miring. Marilah kita bahas satu persatu.
Pesawat Sederhana
1. Tuas
Beberapa anak yang sedang bermain jungkat-jungkit. Jungkat-jungkit
adalah sejenis pesawat sederhana yang disebut pengungkit atau tuas. Tuas
memiliki banyak kegunaan, di antaranya adalah untuk mengangkat atau
memindahkan benda yang berat.
Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat.
Berat beban yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang
digunakan untuk mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk).
Jarak antara penumpu dan beban disebut lengan
beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).
Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian
gaya kuasa dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan
dengan lengan beban (Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa
sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada
tuas berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N)
Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)
Macam Macam Pesawat Sederhana
Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis (KM).
Secara umum keuntungan mekanis didefinisikan sebagai perbandingan gaya
beban dengan gaya kuasa sehingga keuntungan mekanis pada tuas atau
pengungkit bergantung pada panjang masing-masing lengan. Semakin panjang
lengan kuasanya, semakin besar keuntungan mekanisnya. Secara matematis
keuntungan mekanis ditulis sebagai berikut:
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas atau pengungkit diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Tuas Golongan Pertama
Titik tumpu berada di antara titik beban dan titik kuasa. Contohnya gunting, tang, pemotong, gunting kuku, dan linggis.
b. Tuas Golongan Kedua
Titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh tuas
jenis ini, di antaranya adalah gerobak beroda satu, pemotong kertas,
dan pelubang kertas.
c. Tuas Golongan Ketiga
Titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban. Contoh tuas jenis ini adalah lengan, alat pancing, dan sekop.
Pesawat Sederhana
2. Katrol
Katrol digunakan untuk mengambil air atau mengangkat beban yang
berat. Katrol merupakan pesawat sederhana yang dapat memudahkan
melakukan usaha. Katrol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu katrol
tetap, katrol bergerak, dan katrol berganda.
a. Katrol Tetap
Bagian-bagian katrol tetap diperlihatkan pada gambar berikut:
keterangan:
Fb = gaya beban
Fk = gaya kuasa
lb = AO = lengan beban
lk = OB = lengan kuasa
Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap
sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah.
Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol tetap digunakan
untuk menimba air.
Fk.lk = Fb.lb
Oleh karena
lk = lb
Fk = Fb
sehingga keuntungan mekanisnya adalah 1
b. Katrol Tunggal Bergerak
Prinsip katrol tunggal bergerak hampir sama dengan tuas jenis kedua,
yaitu titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Dengan
demikian, berlaku persamaan sebagai berikut: lk = 2 lb
Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah 2
c. Katrol Majemuk atau Katrol Berganda
Manusia selalu berusaha mencari tahu bagaimana caranya agar
benda-benda yang relatif besar dan berat dapat diangkat dengan kerja
yang dilakukan lebih mudah. Dengan prinsip katrol bergerak, hal tersebut
mudah dilakukan. Katrol majemuk merupakan gabungan dari beberapa katrol
sehingga kerja yang dilakukan semakin mudah.
Keuntungan mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya tali
yang dipergunakan untuk mengangkat beban. Pada Gambar di bawah ini
dapat kamu lihat empat tali digunakan untuk mengangkat beban. Jadi,
keuntungan mekanisnya sama dengan 4. Jika kamu akan mengangkat beban 100
N, cukup dengan gaya 25 N saja benda sudah terangkat.
Pesawat Sederhana
3. Bidang Miring
Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang
menaikkan drum berisi minyak ke atas sebuah truk. Pesawat sederhana
apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat yang sangat
efektif untuk memudahkan kerja.
Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan
bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang,
semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang
harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan
panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada
tangga, lereng gunung, dan jalan di daerah pegunungan. Semakin landai
tangga, semakin mudah untuk dilalui. Sama halnya dengan lereng gunung,
semakin landai lereng gunung maka semakin mudah untuk menaikinya,
walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat
berkelok-kelok dan sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya
dengan mudah.
a. Baji
Baji adalah pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan
bidang miring. Baji merupakan dua bidang miring yang disatukan. Baji
terbuat dari bahan keras, misalnya besi atau baja. Baji digunakan untuk
membelah kayu, membelah batu, atau benda keras lainnya. Semakin tipis
bentuk baji, semakin mudah kerja yang dilakukan.
Macam Macam Pesawat Sederhana
b. Sekrup
Sekrup adalah alat yang digunakan untuk memudahkan kerja. Sekrup
merupakan bidang miring yang dililitkan pada sebuah tabung sehingga
lilitannya berbentuk spiral. Jarak antara ulir-ulir lilitan sekrup
disebut interval sekrup. Untuk membuktikan bahwa sekrup merupakan
penerapan bidang miring, kamu bisa mempraktikkan cara berikut. Buatlah
bidang miring dengan kertas, lalu gulung kertas tersebut pada sebuah
pensil. Bagaimanakah hasilnya?
Pesawat sederhana yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari
yang prinsip kerjanya berdasarkan sekrup adalah dongkrak mobil mekanik,
paku ulir, dan baut.
Macam Macam Pesawat Sederhana
Recent Blog post
SURAT PRIBADI
Cara penulisan surat pribadi berbeda dengan cara penulisan surat resmi. Perbedaan-Perbedaan tersebut adalah:1. Surat Pribadi tidak memakai kop seperti surat resmi.
2. Surat pribadi tidak menggunakan nomor surat.
3. Lampiran pun umumnya tidak ada.
4. Format surat juga tidak ditetapkan.
5. Salam pembuka dan penutup dapat bervariasi.
6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa non-formal. Sesuai keinginan penulis.
STRUKTUR SURAT PRIBADI
1. Tempat dan tanggal pembuatan surat.
2. Tujuan Surat
3. Salam Pembuka.
4. Paragraf pembuka.
5. Paragraf isi.
6. Paragraf penutup/ Salam penutup.
Dalam menulis surat pribadi, setidaknya memuat hal-hal di atas.
1. Tempat dan Tanggal pembuatan surat
Bagian ini berfungsi memberitahu posisi kita dan waktu kita dalam menulis surat tersebut. Ingat! tidak ada struktur resmi penulisan penanggalan surat pribadi.
Contoh:
Lampung, 20 Januari 2016
Di Kamar Tercinta, 20 Januari 2017
dan lain-lain.
2. Tujuan Surat
Contoh:
Untuk temanku, Arina
Dear, Arina
3. Salam Pembuka
Penulisan salam pembuka pada surat pribadi sangat berbeda dengan surat resmi. Penulisannya boleh menggunakan bahasa non-formal.
Contoh:
Assalamualaikum
Salam sejahtera
Salam manis
Salam rindu
dll.
4. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya menanyakan kabar, kesehata, atau sekadar basa-basi sebelum masuk ke inti surat.
Contoh:
Hai, Arina, teman baikku. Apa kabarmu di sana? Semoga sehat, ya! Aku juga sehat kok di sini. Rasanya sudah lama kita nggak ketemu. Pasti kamu tambah cantik. Apa tambah kurus, ya? hehe. Kalau aku sih tambah cantik.
5. Paragraf Isi
Paragraf ini berisi maksud kita mengirimkan surat tersebut.
Contoh:
Oh, iya, Rin. Kan kita udah lama nih nggak ketemu. Rasanya aku kangen sama kamu dan adikmu, Dini. Kebetulan bulan depan ayahku akan pergi ke Bandung selama 3 hari. Bagaimana kalau kita ketemu dan aku nginep di rumahmu selama ayahku kerja. Tapi, kamu jemput aku di halte, ya. Aku takut tersesat kalau ke rumahmu sendiri. Aku lupa karena udah lama nggak ke rumahmu.
6. Paragraf Penutup
Parafraf ini menandakan kita telah mengakiri surat.
Contoh:
Arina, sudah dulu, ya! Sampai jumpa bulan depan. Jangan lupa jemput aku di halte, ya. Aku tunggu. Oh, iya. Salam sama mama dan papa kamu, ya. terima kasih.
Salam kangen,
Sahabatmu
Paragraf pembuka biasanya menanyakan kabar, kesehata, atau sekadar basa-basi sebelum masuk ke inti surat.
Contoh:
Hai, Arina, teman baikku. Apa kabarmu di sana? Semoga sehat, ya! Aku juga sehat kok di sini. Rasanya sudah lama kita nggak ketemu. Pasti kamu tambah cantik. Apa tambah kurus, ya? hehe. Kalau aku sih tambah cantik.
5. Paragraf Isi
Paragraf ini berisi maksud kita mengirimkan surat tersebut.
Contoh:
Oh, iya, Rin. Kan kita udah lama nih nggak ketemu. Rasanya aku kangen sama kamu dan adikmu, Dini. Kebetulan bulan depan ayahku akan pergi ke Bandung selama 3 hari. Bagaimana kalau kita ketemu dan aku nginep di rumahmu selama ayahku kerja. Tapi, kamu jemput aku di halte, ya. Aku takut tersesat kalau ke rumahmu sendiri. Aku lupa karena udah lama nggak ke rumahmu.
6. Paragraf Penutup
Parafraf ini menandakan kita telah mengakiri surat.
Contoh:
Arina, sudah dulu, ya! Sampai jumpa bulan depan. Jangan lupa jemput aku di halte, ya. Aku tunggu. Oh, iya. Salam sama mama dan papa kamu, ya. terima kasih.
Salam kangen,
Sahabatmu
bagian-bagian surat pribadi
Menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-lem baran secara tindih-menindih dan silang menyilang. Bilah atau lembaranlembaran yang diatur tersebut dapat berupa bambu, daun pandan, janur, kertas, rotan, atau kulit bina tang. Masya ra kat di pedesaan masih banyak yang melakukan pekerjaan meng anyam. Mereka membuat hiasan dinding, alat dapur, tikar, dinding anyaman bambu, dan peralatan rumah tangga untuk di pa kai sendiri atau untuk dijual.
Contoh Kerajianan Anyaman:
B.Pemilihan Bahan Yang Tepat Untuk Dianyam
Bahan yang bisa digunakan untuk dianyam:
1.Daun pandan
2.Rotan
3.Bambu
4.Janur
5.Daun lontar
6.Kertas
7.Kulit kambing
8.Mendong
9.Enceng gondok
10.Daun pisang
Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk di gu nakan. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan bakul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga mudah dibentuk. Bambu bersifat lunak, mudah dihaluskan dengan pisau atau ampelas. Oleh karena itu, keranjang dan bakul bambu aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika keranjang dan ba kul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keran jang atau bakul nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak da pat digunakan karena tidak kuat.
(Selongsong
ketupat)
Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam. Bahan yang baik untuk membuat selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta per ka winan. Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah
rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk di gu nakan.nitulah Pengertian Anyaman. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan ba kul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga mudah dibentuk. Bambu bersifat lunak, mudah dihaluskan de ngan pi sau atau ampelas. Oleh karena itu, keranjang dan bakul bambu aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika keranjang dan ba kul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keran jang atau bakul nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak da pat digunakan karena
tidak kuat. Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam.
Bahan yang baik untuk membuat selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta per ka winan.
Anyaman dari bahan kertas hanya tepat dan baik diguna kan untuk membuat hiasan dinding, hiasan pigura, dan hiasan bendabenda kerajinan seperti tempat pensil atau sampul buku.
(Bingkai foto dan tempat pensil)
Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam. Bahan yang baik untuk membuat selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta per ka winan. Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah
rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk di gu nakan.nitulah Pengertian Anyaman. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan ba kul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga mudah dibentuk. Bambu bersifat lunak, mudah dihaluskan de ngan pi sau atau ampelas. Oleh karena itu, keranjang dan bakul bambu aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika keranjang dan ba kul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keran jang atau bakul nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak da pat digunakan karena
tidak kuat. Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam.
Bahan yang baik untuk membuat selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta per ka winan.
Anyaman dari bahan kertas hanya tepat dan baik diguna kan untuk membuat hiasan dinding, hiasan pigura, dan hiasan bendabenda kerajinan seperti tempat pensil atau sampul buku.
(Bingkai foto dan tempat pensil)
alat dan bahan anyaman
Macam bangun datar
Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.Nama-nama Bangun Datar
- Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
- Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.
- Segitiga, yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris.. macam macamnya: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang
- Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan sejajar.
- Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
- Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya.
- Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
- Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
Rumus bangun datar
Rumus Bangun Datar- Rumus Persegi
- Luas = s x s = s2 ( Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2, 'sudah dibuktikan' )
- Keliling = 4 x s
- dengan s = panjang sisi persegi
- Rumus Persegi Panjang
- Luas = p x l
- p = Luas : lebar
- l = Luas : panjang
- Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
- dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang
- Rumus Segitiga
- Luas = ½ x a x t
- dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
- Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
- Rumus Jajar Genjang
- Luas = a x t
- dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
- Rumus Trapesium
- Luas = ½ x (s1 + s2) x t
- dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
- Rumus Layang-layang
- Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
- Rumus Belah Ketupat
- Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
- Rumus Lingkaran
- Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2
- = πr2
- Layang-layang = terbagi atas 2 digonal yang berbeda ukurannya
- Persegi = semua sisi-sisinya sama panjang, semua sudut sama besar, kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan sama panjang.
- Persegi panjang = sisi yang behadapan sama panjang, semua sudut sama besar
- Belah ketupat = semua sisi-sisinya sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya tidak sama panjang dan berpotongan tegak lurus.
- Jajar genjang = sisi yang berhadapan sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar
- Lingkaran = memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahny
bangun datar
Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Perhatikan orang-orang yang ada di lingkungan sekitarmu! Misalnya, teman-teman sekelas dan tetangga-tetanggamu. Apakah mereka satu suku bangsa dengan kamu? Adakah teman atau tetangga yang tidak satu suku bangsa dengan kamu? Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa bertemu dan bergaul dengan orang-orang dari berbagai suku bangsa. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena di negara kita terdapat bermacam-macam suku bangsa.
- a. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
1. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesia.
2. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman budaya di Indonesia.
3. Hidup bersama dalam keragaman suku bangsa dan budaya.
4. Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa dan budaya.
1. Persebaran suku bangsa di Indonesia
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang
mereka. Dari mana nenek moyang bangsa Indonesia berasal? Ada teori yang
menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini.
Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.
1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di
Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.
2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minang-kabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.
Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM. Taraf ini hanya hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan penduduk Indonesia tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara. Meskipun ada teori yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai nenek moyang yang sama, kenyataannya ada beraneka ragam suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Perbedaan jumlah ini dikarenakan perbedaan para ahli dalam mengelompokkan suku bangsa.
Lalu apa yang menyebabkan terjadinya keragaman suku bangsa di Indonesia? Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
1. perbedaan ras asal,
2. perbedaan lingkungan geografis,
3. perbedaan latar belakang sejarah,
4. perkembangan daerah,
5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.
Dari faktor-faktor di atas, faktor lingkungan geografis dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri sangat berpengaruh. Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut.
1. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
2. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya.
Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak. Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang
Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.
2. Menghormati keragaman suku bangsa
Bangsa kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini merupakan kekayaan bagi bangsa kita. Kita harus mengembangkan sikap menghormati suku-suku bangsa lain dan kebudyaan yang berbeda dengan kebudayaan kita. Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini :
1. Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam
pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku
bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain
harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa.
2. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku
bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita
bisa belajar tentang adat istiadat, kesenian, dan bahasa mereka.
Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami
adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga.
3. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa
lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat
yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghina suku
bangsa lain.
Mengapa kita harus menghormati keragaman suku bangsa? Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa
akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku. Dengan adanya konflik-konflik itu persatuan dan kesatuan bangsa jadi ternodai. Bila terjadi perselisihan antarsuku bangsa, bangsa kita akan lemah. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mengembangkan sikap saling menghormati antarsuku
bangsa.
b. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Di antara makhluk-makhluk hidup, hanya manusia yang menghasilkan kebudayaan. Dengan akal budi yang dimilikinya, manusia membentuk kebudayaan. Hal ini cocok dengan istilah kebudayaan itu sendiri. Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.
Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan,
kebiasaan, dan benda-benda budaya.
1. Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat
istiadat, dan peraturan.
2. Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan
(mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian,
dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
3. Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan
oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan,
pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.
Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan.
1. Mengenal keragaman budaya di Indonesia
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Lingkungan tempat tinggal penduduk Indonesia juga bermacam-macam. Ada penduduk yang tinggal di daerah pantai; ada yang tinggal di pegunungan; ada yang tinggal di daerah dataran rendah; dan lain-lain. Maka tidak heran kalau terjadi beraneka ragam kebudayaan di Indonesia. Kita ambil satu contoh bentuk rumah. Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Mengapa dibuat rumah panggung? Alasan orang membuat
rumah panggung antara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini beberapa contoh rumah adat.
1. Rumah Bolon (Sumatera Utara).
2. Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
3. Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
4. Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
5. Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
6. Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
7. Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua).
Setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat. Adat istiadat itu mengatur
kehidupan bersama. Adat istiadat tercermin dalam pakaian adat, berbagai upacara adat, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta dalam tata pergaulan. Pakaian adat dipakai dalam upacara-upacara adat. Namun, ada juga pakaian adat yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masingmasing
suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
2. Seren taun (Sunda).
3. Kasodo (Tengger).
4. Nelubulanin, ngaben (Bali).
5. Rambu solok (Toraja).
Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah. Berikut ini beberapa bentuk kesenian daerah.
1. Musik dan lagu daerah.
2. Tari-tarian tradisional daerah.
3. Seni pertunjukkan tradisional.
4. Seni lukis, ukir, pahat, dan anyaman tradisional.
Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.
2. Menghormati budaya di Indonesia
Banyak orang asing yang begitu kagum akan hasil budaya suku-suku bangsa di Indonesia. Hasil budaya bangsa yang mengagumkan itu, antara lain seni bangunan seperti Candi Borobudur, seni musik seperti gamelan Jawa dan Bali, seni tari seperti tari Kecak, seni pahat seperti patung-patung yang dibuat orang Asmat. Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan-kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti:
a. menunjukkan ciri atau identitas bangsa;
b. berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia;
dan
c. pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat
pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa.
Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional,
seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari
nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini.
Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat
istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional
seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.
Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
No
|
Daerah
|
Suku Bangsa
|
1
|
Nanggroe Aceh Darussalam |
Aceh, Gayo, Alas, Simeuleu |
2
|
Sumatra Utara |
Batak, Nias, Melayu |
3
|
Sumatra Barat |
Minangkabau, Mentawai |
4
|
Riau |
Melayu, Sakai |
5
|
Jambi |
Melayu, Kubu, Kerinci |
6
|
Sumatra Selatan |
Palembang, Melayu, Kubu |
7
|
Bengkulu |
Melayu, Rejang, Enggano |
8
|
Lampung |
Lampung, Jawa, Melayu |
9
|
DKI Jakarta |
Sunda, Betawi |
10
|
Jawa Barat |
Sunda, Badui |
11
|
Jawa Tengah |
Jawa |
12
|
Jawa Timur |
Jawa, Madura, Tengger |
13
|
D.I. Yogyakarta |
Jawa |
14
|
Bali |
Bali, Madura |
15
|
Nusa Tenggara Barat |
Bali, Sasak, Sumbawa, Bima |
16
|
Kalimantan Tengah |
Melayu, Dayak, Kutai |
17
|
Kalimantan Timur |
Melayu, Dayak, Kutai |
18
|
Kalimantan Selatan |
Melayu, Banjar, Dayak |
19
|
Sulawesi Selatan |
Bugis, Makassar, Toraja |
20
|
Sulawesi Tenggara |
Mekongga, Tolaki, Buton, Muna |
21
|
Sulawesi Tengah |
Toli-toli, Toraja, Laina, Tomini, Lore |
22
|
Sulawesi Utara |
Minahasa, Bolaang, Mangondow, Gorontalo |
23
|
Maluku |
Ambon, Kei, Tanimbar, Seram |
24
|
Maluku Utara |
Ternate |
25
|
Gorontalo |
Gorontalo |
26
|
Banten |
Sunda, Badui |
27
|
Bangka-Belitung |
Bangka, Belitung |
28
|
Irian Jaya (Papua) |
Asmat, Sentani, Biak, Marindanim |
29
|
Nusa Tenggara Timur |
Alor, Solor, Roti, Sawu, Sumbawa, Flores |
30
|
Kalimantan Barat |
Melayu, Dayak, Kayan |
Rumah Adat di setiap Provinsi di Indonesia
No
|
Provinsi
|
Nama Rumah Adat
|
1
|
Nanggroe Aceh Darussalam |
Krong Bade |
2
|
Sumatra Utara |
Bolon |
3
|
Riau |
Selaso Jatuh Kembar |
4
|
Riau Kepulauan |
Selaso Jatuh Kembar |
5
|
Bangka Belitung |
Rakit |
6
|
Sumatra Barat |
Gadang |
7
|
Bengkulu |
Bubungan Limo |
8
|
Jambi |
Melayu Selaso |
9
|
Sumatra Selatan |
Limas |
10
|
Lampung |
Nuwo Sesat |
11
|
D.K.I Jakarta |
Kebaya |
12
|
Jawa Barat |
Kasepuhan |
13
|
Banten |
Kaspuhan |
14
|
Jawa Tengah |
Joglo |
15
|
D.I Yogyakarta |
Bangsal Kencono |
16
|
Jawa Timur |
Joglo |
`17
|
Bali |
Natah |
18
|
Nusa Tenggara Barat |
Dalam Loka Samawa |
19
|
Nusa Tenggara Timur |
Soo Aa Mosa Lakitana |
20
|
Kalimantan Barat |
Rumah Panjang |
21
|
Kalimantan Tengah |
Betang |
22
|
Kalimantan Selatan |
Bubungan Tinggi |
23
|
Kalimantan Timur |
Lamin |
24
|
Sulawesi Utara |
Bolaang Mangondow |
25
|
Sulawesi Tengah |
Souraja |
26
|
Sulawesi Selatan |
Tongkonan |
27
|
Sulawesi Barat |
Tongkonan |
28
|
Gorontalo |
Souraja |
29
|
Sulawesi Tenggara |
Laikas |
30
|
Maluku |
Baileo |
31
|
Maluku Utara |
Baileo |
32
|
Papua |
Honai |
33
|
Papua Barat |
Honai |
Tarian Dan Lagu Daerah di Setiap Provinsi di Indonesia
No
|
Provinsi
|
Tari
|
Lagu Daerah
|
1
|
Nanggroe Aceh Darusslam |
Seudati, Saman, Meusekat, Ular-ular, Pukat |
Piso Surit, Bungong Jeumpa |
2
|
Sumatra Utara |
Serampang Dua Belas, Tor-tor, Manduda, endek-endek |
Butet, Sing-Song So, Anju Ahu, Marsilap Ari, Sengko-Sengko |
3
|
Sumatra Barat |
Piring, Payung, Randai |
Ayam Den Lapeh, Dayung Palainggan, Kampuang Nan Jau Di Mato |
4
|
Riau dan Kepulauan Riau |
Mak Yong, Zapin, Belian, Tandak, Joged Lambak |
Soleram, Langgam Melayu |
5
|
Jambi |
Selampit Delapan, Rangkung, Sekapur Sirih, Kisan |
Injit-Injit Semut, Selendang Mayang, Timang-timang Anakku Sayang, Pinang Muda, Batanghari |
6
|
Bengkulu |
Tabot, Madun Kejai,Kumbang Meak, Bungo Gading |
Lalan Bebek |
7
|
Sumatra Selatan |
Gending Sriwijaya, Tenggai Dana Sabung, Tepak Sekapur Sirih,Putri Bekhusek |
Langgam Melayu, Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-Kabile |
8
|
Lampung |
Melinting, Agung Suci, Parci Serumpun, Jangget |
Kulintang Lampung, Adi-Adi Laun Lembar, Lipang-Lipangdang |
9
|
DKI Jakarta |
Topeng, Ondel-Ondel, Yapong, Cokek, Ronggeng |
Jali-Jali, Kicir-kicir, Keroncong Kemayoran, Surilang |
10
|
Jawa Barat dan Banten |
Jaipong, Banjet, Pati Laras, Topeng Kuncaran, Merak |
Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Manuk Dadali, Tokecang |
11
|
Jawa Tengah |
Serimpi, Bambangan Cakil, Gatutkaca, Gandung |
Gundeul Pacul, Gambang Suling, Lir-ilir, Gek Kepiye, Pitik, Tukung, Suwe Ora Jamu |
12
|
D.I. Yogyakarta |
Bondan, Gambir, Anom, Bedaya, Serimpi, Sangupati |
Pitik Tukung |
13
|
Jawa Timur |
Jaran Kepang, Banyuwangi, Jejer, Remong, Ngremo, Okik, Ketek Ogleg |
Kerapan Sapi, Tanduk Majen |
14
|
Bali |
Kecak, Leging, Janger, Pendet, Barong, Sanghiyang |
Ma Cepet-cepetan, Meyong-meyong, Janger Dewa Ayu |
15
|
NTB |
Batutangga, Mpaa Lenggo, Kayak Sando, Oncer, Rudat, Gandring |
Kupendi Jangi, Pai Mura Rame, Orlen-Orlen, O Re Re, Tebe O Nama |
16
|
NTT |
Perang, Bido Feto Eman |
Desaku, Potong Bebek, Anak Kambing Saya |
17
|
Kalimantan Barat |
Malim Melana, Seri Kuning, Monong, Mak Yong, Japin Berkilah |
Cik-Cik Periok |
18
|
Kalimantan Tengah |
Kumbang Padang, Kinyah Bawi, Tambun, Bungai, Balen Dadas |
Kelayar, Naluya, Palu Lempang, Pupoi |
19
|
Kalimantan Timur |
Ngerangkan, Tobengan Marang, Belian Santeyu, Hudog, Perang, dan Gong |
Indung-Indung |
20
|
Kalimantan Selatan |
Baksa, Kembang, Guntur, Madikin, Tirik, Lumut |
Saputangan Bapuncu Ampat, Ampar-Ampar Pisang |
21
|
Sulawesi Utara dan Gorontalo |
Pajingge, Titi Lotihu, Biteyam Popopalo, Cakalele, Tumetanden, Alabadiri |
Si Patokan, O Ina Ni Keke, Tahanusangkara |
22
|
Sulawesi Tengah |
Kalanda, Momosa, Lumense, Paule Cinde |
Tondok Kadadingku, Tope Gugu |
23
|
Sulawesi Tenggara |
Kalegoa, Balumpa, Modinggu, Lantitiasi, Mulolo |
Tondok Kadadingku, Peia Tawa-tawa |
24
|
Sulawesi Selatan dan Barat |
Bosara, Sitempa-tempa, Kipas, Kalioso, Mak Badung, Salonreng, Pajaga |
Peiwa Tawa-tawa Pakarena, Ma Rencong, Angin Mamiri |
25
|
Maluku dan Maluku Utara |
Angkosi, Lenso, Cakalele |
Burung Kaka Tua, Ayo Mama, O Ulate, Sarinande, Goro-gorone, Kole-kole |
26
|
Papua |
Musyo, Selamat Datang |
Apuse, Yamko Rambe Yamko |
• Membedakan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahas, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat) yang ada di lingkungan sekitar.
PERAN INDONESIA DI ERA GLOBAL
Globalisasi berarti adanya hubungan antarnegara yang makin erat. Dalam
era global semua Negara di dunia dapat saling berhubungan atau
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam era globalisasi,
bangsa Indonesia turut mengambil peranan. Bangsa Indonesia diharapkan
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di era global. Peranan
Indonesia di era globalisasi adalah menjalin hubungan kerja sama dengan
negara-negara lain. Indonesia di era global dapat berperan baik di
bidang ekonomi, sosial, budaya maupun di bidang politik dan keamanan
serta lingkungan hidup.
Indonesia sebagai satu negara yang tidak terlepas dari pengaruh
globalisasi harus memanfaatkan untuk menawarkan barang dan jasa serta
budaya. Selain itu meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat
menghasilkan barangbarang yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
negara-negara lain. Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh negara
dalam bekerja sama antara lain meningkatkan perekonomian negara, dan
mempererat dan memperkukuh persahabatan antar negara.
1. Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi meliputi berbagai kegiatan, seperti perdagangan,
produksi, dan investasi. Beberapa peran yang dilakukan Indonesia dalam
bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.
a. Kegiatan Perdagangan
Indonesia telah lama menjalin hubungan dagang dengan negara lain
Hubungan dagang dilakukan secara bilateral yang dilakukan oleh dua
negara dan regional dengan melibatkan beberapa negara di kawasan,
seperti ASEAN. Contoh:
- Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Korea Selatan.
- Indonesia dengan megara-negara Asia tenggara mengadakan perjanjian perdagangan bebas di Asia Tenggara atau Asean Free Trade Area (AFTA).
- Indonesia juga aktif di tingkat dunia. Indonesia termasuk dalah satu anggota organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO). Dengan menjadi anggota WTO, berarti Indonesia dapat lebih berperan dalam perdagangan dunia.
b. Kegiatan Produksi
Dalam kegiatan produksi Indonesia juga telah lama melakukan kerja sama
di sektor produksi. Beberapa contoh kerjasam dalam bidang produksi
antara lain sebagai berikut :
- Indonesia menjadi salah satu anggota negara-negara pengekspor minyak atau Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC). OPEC didirikan untuk mengatur produksi dan pemasaran minyak para anggotanya.
- Indonesia bersama-sama negara anggota ASEAN mendirikan pabrik mesin diesel di Singapura dan pabrik abu soda di Thailand.
c. Kegiatan Investasi
Indonesia telah memberi izin kepada perusahaan asing untuk melakukan
usaha di Indonesia. Misal Indonesia memberi kesempatan kepada PT Caltex
untuk melaksanakan penambangan minyak bumi di Indonesia. Di sisi lain,
Indonesia juga melakukan investasi di negara lain. Misal, PT Pertamina
telah melakukan penambangan minyak bumi di Arab Saudi dan Kuwait.
Negara asing atau investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia memiliki banyak alasan. Beberapa alasan dan pertimbangan berdirinya perusahaan asing di Indonesia adalah tersedianya tenaga kerja yang murah, tersedianya bahan baku, letak Indonesia yang strategis, pajak dan harga tanah yang rendah.
Negara asing atau investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia memiliki banyak alasan. Beberapa alasan dan pertimbangan berdirinya perusahaan asing di Indonesia adalah tersedianya tenaga kerja yang murah, tersedianya bahan baku, letak Indonesia yang strategis, pajak dan harga tanah yang rendah.
2. Bidang Sosial
Di era global, peran Indonesia di bidang sosial telah melakukan beberapa
kegiatan, antara lain dalam bidang pendidikan dan kesehatan seperti
contoh di bawah ini
- Indonesia sering melakukan pertukaran pelajar dan mahasiswa dengan negara lain. Banyak para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar ke luar negeri. Seperti ke Belanda, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Australia. Sebaliknya, banyak pelajar dan mahasiswa luar negeri yang belajar di Idonesia.
- Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada negaranegara yang sedang dilanda bencana atau konflik. Misal, Timor Leste ketika dilanda konflik dan kerusuhan, Indonesia mengirimkan bantuan pangan untuk para pengungsi
- Pada saat wabah flu burung melanda Indonesia, Indonesia saling tukar informasi dengan negara lain. Indonesia dan beberapa negara lain melakukan upaya untuk: menangkal menyebarnya virus flu burung.
3. Bidang Budaya
Indonesia memiliki banyak ragam budaya, seperti rumah adat, tarian
daerah, upacara tradisional dan sebagainya. Budaya merupakan salah satu
kekayaan negara. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Mereka tertarik dengan budaya Indonesia. Semua ini menjadi salah satu
wisata Indonesia. Dengan pesatnya alat transportasi dan komunikasi,
mempermudah untuk melakukan promosi. Hal tersebut, mendorong masyarakat
luar negeri berkunjung ke Indonesia.
4. Bidang Politik dan Keamanan
Di samping di bidang-bidang seperti tersebut di atas, di era global
Indonesia juga bisa berperan di bidang politik dan keamanan. Hubungan
politik Indonsia dengan negera-negara lain sangat erat. Hal ini
dibuktikan dengan saling menempatkan duta besar di setiap negara
Misalnya, Indonesia menempatkan duta besarnya di Australia, demikian
Australia menempatkan duta besarnya di Indonesia.
Dengan adanya hubungan diplomatik, juga terjalin terwujud kegiatan lain.
Misal, pada saat Kamboja dilanda pertikaian politik perebutan kekuasaan
antarfraksi yang bertikai, Indonesia menjadi fasiltator pertemuan bagi
pihak-pihak yan bertikai tersebut. Sebaliknya, ketika Indonesia
berIangsung Pemilu, banyak orang asing dan oganisasi intemasional yang
memantau pelaksanaan pemilu.
Sejak Indonesia menjadi anggota PBB, Indonesia ikut aktif mengirimkan
bantuan pasukan keamanan di bawah bendera PBB. pasukan Indonesia yang
dikirim untuk misi perdamaian ini terkenal dengan sebutan Pasukan
Garuda. Contohnya, Indonesia mengirim Pasukan Garuda XII ke Kamboja.
5. Bidang Lingkungan Hidup
Indonesia memiliki hutan yang luas. Kawasan hutan Indonesia ditetapkan
sebagai paru-paru dunia. Namun, setiap tahun luas hutan di Indonesia
selalu berkurang. Hal ini dikarenakan adanya penebangan liar dan
pembakaran hutan. Indonesia mendapat kritikan dan protes dari
negara-negara lain dan organisasi internasional. Oleh karena itu,
pemerintah melalui aparatnya akan menangkap dan mengusut tuntas para
penebang liar dan pembakaran tersebut. Selain itu, pemerintah bersama
masyarakat juga mulai melakukan penanaman kembali (reboisasi)
hutan-hutan yang gundul.