• Membedakan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahas, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat) yang ada di lingkungan sekitar.
Posted by : Unknown
Minggu, 04 Desember 2016
Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Perhatikan orang-orang yang ada di lingkungan sekitarmu! Misalnya, teman-teman sekelas dan tetangga-tetanggamu. Apakah mereka satu suku bangsa dengan kamu? Adakah teman atau tetangga yang tidak satu suku bangsa dengan kamu? Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa bertemu dan bergaul dengan orang-orang dari berbagai suku bangsa. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena di negara kita terdapat bermacam-macam suku bangsa.
- a. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
1. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesia.
2. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman budaya di Indonesia.
3. Hidup bersama dalam keragaman suku bangsa dan budaya.
4. Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa dan budaya.
1. Persebaran suku bangsa di Indonesia
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang
mereka. Dari mana nenek moyang bangsa Indonesia berasal? Ada teori yang
menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini.
Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.
1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di
Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.
2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minang-kabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.
Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM. Taraf ini hanya hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan penduduk Indonesia tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara. Meskipun ada teori yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai nenek moyang yang sama, kenyataannya ada beraneka ragam suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Perbedaan jumlah ini dikarenakan perbedaan para ahli dalam mengelompokkan suku bangsa.
Lalu apa yang menyebabkan terjadinya keragaman suku bangsa di Indonesia? Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
1. perbedaan ras asal,
2. perbedaan lingkungan geografis,
3. perbedaan latar belakang sejarah,
4. perkembangan daerah,
5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.
Dari faktor-faktor di atas, faktor lingkungan geografis dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri sangat berpengaruh. Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut.
1. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
2. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya.
Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak. Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang
Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.
2. Menghormati keragaman suku bangsa
Bangsa kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini merupakan kekayaan bagi bangsa kita. Kita harus mengembangkan sikap menghormati suku-suku bangsa lain dan kebudyaan yang berbeda dengan kebudayaan kita. Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini :
1. Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam
pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku
bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain
harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa.
2. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku
bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita
bisa belajar tentang adat istiadat, kesenian, dan bahasa mereka.
Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami
adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga.
3. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa
lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat
yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghina suku
bangsa lain.
Mengapa kita harus menghormati keragaman suku bangsa? Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa
akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku. Dengan adanya konflik-konflik itu persatuan dan kesatuan bangsa jadi ternodai. Bila terjadi perselisihan antarsuku bangsa, bangsa kita akan lemah. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mengembangkan sikap saling menghormati antarsuku
bangsa.
b. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Di antara makhluk-makhluk hidup, hanya manusia yang menghasilkan kebudayaan. Dengan akal budi yang dimilikinya, manusia membentuk kebudayaan. Hal ini cocok dengan istilah kebudayaan itu sendiri. Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.
Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan,
kebiasaan, dan benda-benda budaya.
1. Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat
istiadat, dan peraturan.
2. Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan
(mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian,
dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
3. Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan
oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan,
pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.
Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan.
1. Mengenal keragaman budaya di Indonesia
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Lingkungan tempat tinggal penduduk Indonesia juga bermacam-macam. Ada penduduk yang tinggal di daerah pantai; ada yang tinggal di pegunungan; ada yang tinggal di daerah dataran rendah; dan lain-lain. Maka tidak heran kalau terjadi beraneka ragam kebudayaan di Indonesia. Kita ambil satu contoh bentuk rumah. Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Mengapa dibuat rumah panggung? Alasan orang membuat
rumah panggung antara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini beberapa contoh rumah adat.
1. Rumah Bolon (Sumatera Utara).
2. Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
3. Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
4. Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
5. Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
6. Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
7. Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua).
Setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat. Adat istiadat itu mengatur
kehidupan bersama. Adat istiadat tercermin dalam pakaian adat, berbagai upacara adat, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta dalam tata pergaulan. Pakaian adat dipakai dalam upacara-upacara adat. Namun, ada juga pakaian adat yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masingmasing
suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
2. Seren taun (Sunda).
3. Kasodo (Tengger).
4. Nelubulanin, ngaben (Bali).
5. Rambu solok (Toraja).
Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah. Berikut ini beberapa bentuk kesenian daerah.
1. Musik dan lagu daerah.
2. Tari-tarian tradisional daerah.
3. Seni pertunjukkan tradisional.
4. Seni lukis, ukir, pahat, dan anyaman tradisional.
Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.
2. Menghormati budaya di Indonesia
Banyak orang asing yang begitu kagum akan hasil budaya suku-suku bangsa di Indonesia. Hasil budaya bangsa yang mengagumkan itu, antara lain seni bangunan seperti Candi Borobudur, seni musik seperti gamelan Jawa dan Bali, seni tari seperti tari Kecak, seni pahat seperti patung-patung yang dibuat orang Asmat. Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan-kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti:
a. menunjukkan ciri atau identitas bangsa;
b. berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia;
dan
c. pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat
pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa.
Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional,
seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari
nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini.
Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat
istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional
seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.
Persebaran Suku Bangsa di Indonesia
No
|
Daerah
|
Suku Bangsa
|
1
|
Nanggroe Aceh Darussalam |
Aceh, Gayo, Alas, Simeuleu |
2
|
Sumatra Utara |
Batak, Nias, Melayu |
3
|
Sumatra Barat |
Minangkabau, Mentawai |
4
|
Riau |
Melayu, Sakai |
5
|
Jambi |
Melayu, Kubu, Kerinci |
6
|
Sumatra Selatan |
Palembang, Melayu, Kubu |
7
|
Bengkulu |
Melayu, Rejang, Enggano |
8
|
Lampung |
Lampung, Jawa, Melayu |
9
|
DKI Jakarta |
Sunda, Betawi |
10
|
Jawa Barat |
Sunda, Badui |
11
|
Jawa Tengah |
Jawa |
12
|
Jawa Timur |
Jawa, Madura, Tengger |
13
|
D.I. Yogyakarta |
Jawa |
14
|
Bali |
Bali, Madura |
15
|
Nusa Tenggara Barat |
Bali, Sasak, Sumbawa, Bima |
16
|
Kalimantan Tengah |
Melayu, Dayak, Kutai |
17
|
Kalimantan Timur |
Melayu, Dayak, Kutai |
18
|
Kalimantan Selatan |
Melayu, Banjar, Dayak |
19
|
Sulawesi Selatan |
Bugis, Makassar, Toraja |
20
|
Sulawesi Tenggara |
Mekongga, Tolaki, Buton, Muna |
21
|
Sulawesi Tengah |
Toli-toli, Toraja, Laina, Tomini, Lore |
22
|
Sulawesi Utara |
Minahasa, Bolaang, Mangondow, Gorontalo |
23
|
Maluku |
Ambon, Kei, Tanimbar, Seram |
24
|
Maluku Utara |
Ternate |
25
|
Gorontalo |
Gorontalo |
26
|
Banten |
Sunda, Badui |
27
|
Bangka-Belitung |
Bangka, Belitung |
28
|
Irian Jaya (Papua) |
Asmat, Sentani, Biak, Marindanim |
29
|
Nusa Tenggara Timur |
Alor, Solor, Roti, Sawu, Sumbawa, Flores |
30
|
Kalimantan Barat |
Melayu, Dayak, Kayan |
Rumah Adat di setiap Provinsi di Indonesia
No
|
Provinsi
|
Nama Rumah Adat
|
1
|
Nanggroe Aceh Darussalam |
Krong Bade |
2
|
Sumatra Utara |
Bolon |
3
|
Riau |
Selaso Jatuh Kembar |
4
|
Riau Kepulauan |
Selaso Jatuh Kembar |
5
|
Bangka Belitung |
Rakit |
6
|
Sumatra Barat |
Gadang |
7
|
Bengkulu |
Bubungan Limo |
8
|
Jambi |
Melayu Selaso |
9
|
Sumatra Selatan |
Limas |
10
|
Lampung |
Nuwo Sesat |
11
|
D.K.I Jakarta |
Kebaya |
12
|
Jawa Barat |
Kasepuhan |
13
|
Banten |
Kaspuhan |
14
|
Jawa Tengah |
Joglo |
15
|
D.I Yogyakarta |
Bangsal Kencono |
16
|
Jawa Timur |
Joglo |
`17
|
Bali |
Natah |
18
|
Nusa Tenggara Barat |
Dalam Loka Samawa |
19
|
Nusa Tenggara Timur |
Soo Aa Mosa Lakitana |
20
|
Kalimantan Barat |
Rumah Panjang |
21
|
Kalimantan Tengah |
Betang |
22
|
Kalimantan Selatan |
Bubungan Tinggi |
23
|
Kalimantan Timur |
Lamin |
24
|
Sulawesi Utara |
Bolaang Mangondow |
25
|
Sulawesi Tengah |
Souraja |
26
|
Sulawesi Selatan |
Tongkonan |
27
|
Sulawesi Barat |
Tongkonan |
28
|
Gorontalo |
Souraja |
29
|
Sulawesi Tenggara |
Laikas |
30
|
Maluku |
Baileo |
31
|
Maluku Utara |
Baileo |
32
|
Papua |
Honai |
33
|
Papua Barat |
Honai |
Tarian Dan Lagu Daerah di Setiap Provinsi di Indonesia
No
|
Provinsi
|
Tari
|
Lagu Daerah
|
1
|
Nanggroe Aceh Darusslam |
Seudati, Saman, Meusekat, Ular-ular, Pukat |
Piso Surit, Bungong Jeumpa |
2
|
Sumatra Utara |
Serampang Dua Belas, Tor-tor, Manduda, endek-endek |
Butet, Sing-Song So, Anju Ahu, Marsilap Ari, Sengko-Sengko |
3
|
Sumatra Barat |
Piring, Payung, Randai |
Ayam Den Lapeh, Dayung Palainggan, Kampuang Nan Jau Di Mato |
4
|
Riau dan Kepulauan Riau |
Mak Yong, Zapin, Belian, Tandak, Joged Lambak |
Soleram, Langgam Melayu |
5
|
Jambi |
Selampit Delapan, Rangkung, Sekapur Sirih, Kisan |
Injit-Injit Semut, Selendang Mayang, Timang-timang Anakku Sayang, Pinang Muda, Batanghari |
6
|
Bengkulu |
Tabot, Madun Kejai,Kumbang Meak, Bungo Gading |
Lalan Bebek |
7
|
Sumatra Selatan |
Gending Sriwijaya, Tenggai Dana Sabung, Tepak Sekapur Sirih,Putri Bekhusek |
Langgam Melayu, Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-Kabile |
8
|
Lampung |
Melinting, Agung Suci, Parci Serumpun, Jangget |
Kulintang Lampung, Adi-Adi Laun Lembar, Lipang-Lipangdang |
9
|
DKI Jakarta |
Topeng, Ondel-Ondel, Yapong, Cokek, Ronggeng |
Jali-Jali, Kicir-kicir, Keroncong Kemayoran, Surilang |
10
|
Jawa Barat dan Banten |
Jaipong, Banjet, Pati Laras, Topeng Kuncaran, Merak |
Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Manuk Dadali, Tokecang |
11
|
Jawa Tengah |
Serimpi, Bambangan Cakil, Gatutkaca, Gandung |
Gundeul Pacul, Gambang Suling, Lir-ilir, Gek Kepiye, Pitik, Tukung, Suwe Ora Jamu |
12
|
D.I. Yogyakarta |
Bondan, Gambir, Anom, Bedaya, Serimpi, Sangupati |
Pitik Tukung |
13
|
Jawa Timur |
Jaran Kepang, Banyuwangi, Jejer, Remong, Ngremo, Okik, Ketek Ogleg |
Kerapan Sapi, Tanduk Majen |
14
|
Bali |
Kecak, Leging, Janger, Pendet, Barong, Sanghiyang |
Ma Cepet-cepetan, Meyong-meyong, Janger Dewa Ayu |
15
|
NTB |
Batutangga, Mpaa Lenggo, Kayak Sando, Oncer, Rudat, Gandring |
Kupendi Jangi, Pai Mura Rame, Orlen-Orlen, O Re Re, Tebe O Nama |
16
|
NTT |
Perang, Bido Feto Eman |
Desaku, Potong Bebek, Anak Kambing Saya |
17
|
Kalimantan Barat |
Malim Melana, Seri Kuning, Monong, Mak Yong, Japin Berkilah |
Cik-Cik Periok |
18
|
Kalimantan Tengah |
Kumbang Padang, Kinyah Bawi, Tambun, Bungai, Balen Dadas |
Kelayar, Naluya, Palu Lempang, Pupoi |
19
|
Kalimantan Timur |
Ngerangkan, Tobengan Marang, Belian Santeyu, Hudog, Perang, dan Gong |
Indung-Indung |
20
|
Kalimantan Selatan |
Baksa, Kembang, Guntur, Madikin, Tirik, Lumut |
Saputangan Bapuncu Ampat, Ampar-Ampar Pisang |
21
|
Sulawesi Utara dan Gorontalo |
Pajingge, Titi Lotihu, Biteyam Popopalo, Cakalele, Tumetanden, Alabadiri |
Si Patokan, O Ina Ni Keke, Tahanusangkara |
22
|
Sulawesi Tengah |
Kalanda, Momosa, Lumense, Paule Cinde |
Tondok Kadadingku, Tope Gugu |
23
|
Sulawesi Tenggara |
Kalegoa, Balumpa, Modinggu, Lantitiasi, Mulolo |
Tondok Kadadingku, Peia Tawa-tawa |
24
|
Sulawesi Selatan dan Barat |
Bosara, Sitempa-tempa, Kipas, Kalioso, Mak Badung, Salonreng, Pajaga |
Peiwa Tawa-tawa Pakarena, Ma Rencong, Angin Mamiri |
25
|
Maluku dan Maluku Utara |
Angkosi, Lenso, Cakalele |
Burung Kaka Tua, Ayo Mama, O Ulate, Sarinande, Goro-gorone, Kole-kole |
26
|
Papua |
Musyo, Selamat Datang |
Apuse, Yamko Rambe Yamko |
- Home>
- ppkn kelas 4 semester 1 >
- • Membedakan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahas, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat) yang ada di lingkungan sekitar.
Hanya butuh 1 ID bisa main 8
BalasHapusJenis Permainan dan menjadi Jutawan.
Ayo Gabung bersama kami Bosku.
arena-domino.net
Buktikan Sendiri Bossku!